Rabu, 20 Juni 2012

why yahudi piNtaR ????


STEREOTIP yang mengatakan, orang Yahudi memiliki otak cerdas begitu lekat sampai
  sekarang. Baik yang berkonotasi
negatif dengan measosiasikan mereka se­bagai orang yang licik, penipu, dan me­nakutkan. Maupun yang berkonotasi po­sitif, dalam arti me- -re k a ele-mititti—otak yang brilian.
Hal itu diperkuat dengan sejumlah bukti dari beberapa tokoh Yahudi yang dikenal memiliki kecerdasan luar biasa. Sebut saja, Albert Einstein pene­mu atom, sutradara kondang Steven Spielberg, pakar keuangan George Soros, Alan Greenspan, sampai penemu Face- book Mark Zuckerberg.
Malah beberapa tokoh Yahudi na­manya menjadi merek terkenal di dunia dan digandrungi banyak orang. Mulai dari bisnis parfum sampai otomotif, antara lain Estee-Lauder (parfum), Ralph Lauren (pakaian), Levi Strauss (celana jeans), dan Adam Citroen (merek mobil
- Seiam aan reaiitas saat ini produk, ide dan kemajuan teknologi kaum Yahudi, ke­cerdasan otak bangsa Yahudi juga telah tertulis dalam kitab suci umat islam (AI Quran) bahwa Tuhan telah menjadikan bangsa mereka memiliki kelebihan diatas rata-rata manusia. "Hai bani israel. ingat­lah akan ni'mat-Ku yang telah Aku anu­gerahkan kepadamu dan bahwasanya Aku telah melebihkan kamu atas segala umat" [Al Bagarah ayat 47]
Artikel Dr Stephen Carr Leon patut menjadi renungan bersama. Stephen me­nulis dari pengamatan langsung. la tiga tahun tinggal Israel menjalani houseman- ship di beberapa rumah sakit. la mengaku melihat ada beberapa hal yang menarik yang dapat ditarik sebagai bahan tesis­nya, "Mengapa Yahudi Pintar?"
Terlintas di benaknya, apa sebabnya Yahudi begitu pintar? Kenapa Tuhan memberi kelebihan kepada mereka? Apakah ini suatu kebetulan? Atau hasil usaha sendiri? Stephen Car Leon tergerak membuat tesis untuk Phd-nya yang memakan waktu hampir delapan tahun.
Marilah dimulai dengan persiapan awal melahirkan. Di Israel, setelah mengetahui sang ibu sedang mengandung, sang ibu akan sering menyanyi dan bermain piano.
troan oapak membeli buku matemati­ka dan menyelesaikan soal bersama suami.
Stephen sungguh heran karena teman­nya yang mengandung sering membawa buku matematika dan bertanya beberapa soal yang tak dapat diselesaikan. Kebe­tulan Stephen suka matematika.
Stephen bertanya, "Apakah ini untuk anak kamu?"
Dia menjawab, "Iya, ini untuk anak saya yang masih di kandungan, saya se­dang melatih otaknya, semoga is menjadi jenius."
Hal lain yang Stephen perhatikan adalah cara makan. Sejak awal mengan­dung, sang ibu suka sekali memakan kacang badam dan korma bersama susu. Tengah hari makanan utamanya roti dan ikan tanpa kepala bersama salad yang dicampur dengan badam dan berbagai jenis kacang-"Reca"rrgan.
Menurut wanita Yahudi itu, daging ikan sungguh balk untuk perkembangan otak. Namun kepala ikan mengandung kimia yang tidak balk yang dapat merusak per­kembangan dan penumbuhan otak anak di kandungan. Sudah menjadi 'adat' or­ang Yahudi saat mengandung mekon­sumsi tablet minyak ikan.
Dalam menu makan, kalau sudah ada ikan, tidak ada daging. Ikan dan daging ti­dak ada bersama di satu meja. Menurut ke‑
Penemu Facebook Mark Zuckerberg
luarga Yahudi, campuran daging dan ikan tak bagus dimakan bersama. Salad dan kacang, hams, terutama kacang badam.
Uniknya, mereka makan buah buahan dulu sebelum hidangan utama. Menurut mereka, memakan hidangan kabohidrat (nasi atau roti) kemudian buah buahan, menyebabkan ngantuk.
Di Israel, merokok adalah tabu. Apabila diundang makan dirumah Yahudi, jangan
katimernkok___Ta-FTe-sAing-kBil mereka menyuruh keluar merokok di luar rumah mereka.
Menurut ilmuwan di Universitas Israel, penelitian menunjukkan nikotin dapat me­rusakkan sel utama pada otak manusia dan akan melekat pada gen. Artinya, keturunan perokok bakal membawa generasi yang cacat otak (bodoh).
Stephen juga mengunjungi anak-anak Yahudi. Mereka memperhatikan makan­an, makanan awal adalah buah buahan bersama kacang badam, diikuti dengan menelan pil minyak ikan (code oil lever). Anak-anak Yahudi sungguh cerdas. Rata rata memahami tiga bahasa, Hebrew, Arab dan Inggris. Sejak kecil mereka telah dilatih bermain piano dan biota. Ini adalah suatu kewajiban. Menurut saintis Yahudi, hentakan musik dapat merangsang otak. Seterusaya di ketas 1 hirigga-6-;bna
Yahudi akan diajar matematika berbasis perniagaan. Pelajaran IPA sangat diutamakan. Selain itu olahraga juga menjadi kewajiban mutlak, yakni memanah, menembak dan berlari.
Kesimpulan teori Stephen, melahirkan anak dan keturunan yang cerdas adalah keharusan bagi orang-orang Yahudi. Ini bukan bim salabim atau sekedar anugerah dari Tuhan. Ada usaha, ada ef­fort. Sebab Tuhan tidak akan mengubah nasib suatu kaum, sampai mereka sendiri mengubahnya (berusaha) menjadi lebih balk.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar